Di samping akan mendapatkan pahala sabar dan mati syahid, juga dengannya Allah akan menambahkan rasa kasih dan sayang di antara suami istri, yaitu jika rasa cemburu tersebut dilapisi dengan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Allah berfirman, �Hai orang-orang yang beriman jauhilah kebanyakan dari prasangka. Sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa,� (Al-Hujurat: 12).
Abdullah bin Ja�far berwasiat kepada putrinya, �Hati-hatilah terhadap rasa cemburu karena sungguh ia merupakan awal perceraian, dan hindarilah banyak cemberut karena ia adalah pemicu kebencian. Usahakanlah untuk selalu mengunakan celak karena ia sebaik-baik perhiasan, dan wewangian adalah air.�
Hendaknya sedang-sedang saja dalam cemburu, yaitu tidak dalam urusan yang ditakutkan keburukannya, juga tidak terlalu berlebihan. Sehingga berburuk sangka, mencari-cari ketergelincirannya dan mengintai-intai batinnya.
Al-Ghazali menulis bahwa cemburu yang melampaui batas sehingga seolah-olah sangat diyakini olehnya, itu sangat dilarang keras dalam agama, sebab termasuk ke dalam ber-suuzhan kepada orang lain.
Seorang wanita berkata kepada Rasulullah, �Ya Rasulullah, Sesungguhnya aku mempunyai seorang madu, apakah aku berdosa jika kukatakan bahwa suaminya telah memberiku sesuatu, padahal ia tidak memberi apapun kepadaku?�
Beliau menjawab, �Orang yang pura-pura menerima sesuatu yang tidak diberikan kepadanya, seperti orang yang mengenakan dua pakaian palsu.�
Maksudnya, kecemburuannya telah ia iringi dengan perbuatan bohong dan menipu diri sendiri dan orang lain. Hal ini adalah perbuatan dosa. Wallahua�lam bishawab. []
Berbagai Sumber
Demikian artikel tentang Cemburu Pada Suami, Benarkah Dosa? ini dapat kami sampaikan, semoga artikel atau info tentang Cemburu Pada Suami, Benarkah Dosa? ini, dapat bermanfaat. Jangan lupa dibagikan juga ya! Terima kasih banyak atas kunjungan nya.


